Selain membahas tentang adat tradisional yang ada di Kampung Cikondang, disini kami akan membahas tentang bagaimana warga Cikondang menjaga kesehatan, baik secara jasmani maupun rohani, dan yang menariknya lagi, warga yang ada di Kampung Cikondang masih banyak yang menggunakan obat-obatan tradisional.
Obat-obatan tradisional ini merupakan obat-obatan yang biasanya terbuat dari bahan-bahan alami dan hampir selalu dipakai di Kampung Cikondang. Obat tradisional juga bisa disebut sebagai jamu, definisi dari obat tradisional atau jamu ini adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan. Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Biofarmaka IPB, 2013).
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (2004) mengelompokkan obat herbal menjadi tiga bentuk sediaan yaitu sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka, Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal tersandar bahan bakunya harus distandarisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimen, sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern, bahkan harus distandarisasi dan harus melalui uji klinik (Badan POM, 2004). Dan di Kampung Cikondang masih ke dalam golongan jamu.
A. Isi
Terdapat beberapa obat-obatan tradisional atau jamu yang dikomsumsi oleh warga Cikondang, diantaranya:
· Antanan Gede, Leutik
· Akar Kawung
· Akar Jambe
· Akar Kelapa
· Buah Jambe Gumeuleuh
· Puteri Malu
· Akar Eurih
· Akar Lampuyang
· Babadotan
· Daun Sembung
· Tangkal Honje
· Kulit Kimanis
· Kulit Mahoni
· Patrawali
· Daun Manalika
· Ginseng
· Daun Sirih
· Daun Saliara
· Kunir
· Jahe
· Laja/Lengkuas
· Cikur/Kencur
· Cengkeh
· Daun Binahong
· Pala
· Daun Sukun
· Keras Tulang
· Jeruk Nipis
· Daun Handeuleum/Daun Ungu
· Koneng Bodas/Temu Putih
· Daun Kiurat/Daun Sendok
· Bujanggut/Daun Poko
· Kemangi
· Jotang
· Daun Arben
· Takokak
· Sadagori
· Buah Mangkudu
· Daun Gedang/Daun Pepaya
Inilah nama-nama tanaman obat tradisional/jamu yang selalu diminum setiap 2 bulan sekali, dimana kata abah ilin seluruh tanaman obat tradisional tersebut di rebus selama beberapa menit, kemudian rebusan tersebut dibuat menjadi takaran satu gelas dengan disaring, lalu diminum. seluruh tanaman tersebut didapatkan dari Desa Lamajang itu sendiri. Diketahui bahwa semua tanaman ini memiliki khasiat yang bagus bagi tubuh, diantaranya:
1) Antanan Gede, Leutik (Centella asiatica)
Tanaman tersebut memiliki berbagai macam manfaat. Pertama, dapat menahan aktivitas bakteri (Shigella, Staphylococcus aureus, dll), jamur (Aspergillus niger, Candida albican), dan virus (Herpes Simplex Virus). Kedua, mengandung asiatica acid yang dapat berfungsi untuk menahan aktivitas sel kanker dan dapat menahan pertumbuhan sel tumor. Ketiga, dapat menurunkan gula darah yang tinggi untuk normal kembali, juga dapat membantu proses penyembuhan luka pada pasien diabetes. Keempat, meningkatkan sintesis kolagen tipe I sehingga dapat memberikan manfaat antiaging. Bagian daun dari tanaman C.asiatica ini juga kaya akan antioksidan. Tanaman C.asiatica juga dapat diminum dalam bentuk jus segar yang terbukti dapat membantu proses penyembuhan luka ulkus. (Zahara K, dkk, 2014)
2) Akar Kawung (Arenga pinnata)
Tanaman Arenga Pinnata umumnya digunakan untuk membuat gula merah, tetapi tanaman tersebut juga memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Untuk akar dari kawung dapat di konsumsi dalam bentuk jamu untuk menyembuhkan sakit punggung, badan, dan bisa juga menjadi obat untuk kejantanan. Selain dalam bentuk jamu, akar tersebut dapat dipotong lalu air akan mengalir keluar dari akar tersebut. Teteskan air tersebut ke mata untuk menyembuhkan katarak dan juga membersihkan lendir pada mata. (Gunawan R, dkk, 2018)
3) Akar Jambe (Areca catechu)
Jambe merupakan nama lain dari tanaman Pinang dalam Bahasa Sunda dan Jawa. Akar jambe sendiri umumnya digunakan untuk obat tradisional dalam menyembuhkan gangguan saluran kemih, iritasi kulit, gangguan cacing, dan dapat juga digunakan sebagai komponen dalam persiapan tonik untuk kesehatan. (Raphael R, dkk, 2014)
4) Akar Kalapa (Cocos nucifera)
Akar dari tanaman kelapa umumnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit diare, demam, dan sakit perut. Pada beberapa penelitian, terbukti bahwa akar kelapa memiliki manfaat lain yaitu dapat berfungsi sebagai anti-kejang dan anti-depresan. (Lima E, dkk, 2015)
5) Buah Jambe Gumeuleuh
Buah jambe gumeuleuh disebut juga sebagai buah pinang muda, umumnya digunakan untuk mengatasi penyakit kulit seperti bisul, koreng, borok (ulkus), eksim. Ekstraksi dari buah pindah muda juga terbukti memiliki fungsi sebagai antibakteri terutama bakteri Staphylococcus Aureus.
6) Jambe Gumeuleuh
Sama dengan buah jambe gumeuleuh.
7) Puteri Malu (Mimosa pudica)
Tanaman puteri malu umumnya digunakan untuk mengobati asthma, peradangan, sensasi terbakar, dan lainnya. Akar tanaman puteri malu apabila direbus dapat digunakan sebagai obat kumur untuk mengurangi sakit gigi. Tanaman tersebut juga dapat digunakan untuk mengobati diare dan infeksi saluran kemih. (Joseph B, dkk, 2013)
8) Akar Eurih
Umumnya disebut sebagai tanaman Alang-alang, tetapi orang Sunda umumnya menyebut tanaman Eurih. Untuk akar dari tanaman Alang-alang ini umumnya digunakan untuk mengobati hipertensi, demam, kencing darah, scabies, perdarahan, sakit gigi, sakit punggung, dan lainnya. (Hidayat S, dkk, 2017)
9) Akar Lampuyang (Zingiber zerumbet)
Tanaman lampuyang umumnya digunakan untuk mengobati peradangan, penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan, batuk, asma, dan penyakit kulit. (Chaudhuri A, dkk, 2018)
1)Babadotan (Ageratum conyzoides)
Disebut juga sebagai tanaman bandotan dalam Bahasa jawa. Tanaman tersebut memiliki kegunaan untuk penyembuhan luka, meredakan peradangan, pengobatan diare, penurun panas, dan masih banyak penyakit lainnya. (Kambooj a, dkk, 2007)
1)Daun Sembung (Blumea balsamifera)
Daun sembung merupakan bagian dari tanaman sembung yang umum digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan diare, meredakan peradangan, melancarkan peredaran darah, dan dapat juga digunakan sebagai obat anti bakteri. (Kusumawati W, dkk, 2016)
1)Tangkal Honje (Etlingera elatior)
Tanaman honje atau disebut juga dengan tanaman kecombrang telah digunakan oleh masyarakat Indonesia baik sebagai makanan maupun obat tradisional. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk mengobati demam tifoid, diare, sariawan, batuk, dan meningkatkan nafsu makan. Tanaman honje juga dapat digunakan untuk penghilang bau badan. (Chan E, dkk, 2011)
1)Kulit Kiamis (Cinnamomum burmanii)
Berdasarkan kepmenkes, kayu manis dapat digunakan untuk mengobati sakit haid dan bagian yang digunakan adalah batang dari kayu manis. Ekstrak kulit batang kayu manis juga terbukti berpotensi untuk mengatasi Diabetes Melitus tipe II. Larangan diberikan kayu manis pada pasien alergi, ibu hamil, dan usus buntu. (Emilda, 2018)
1)Kulit Mahoni
Tanaman mahoni umumnya digunakan untuk menyembuhkan diabetes melitus, hipertensi, luka terbuka, dan diare. (Eid A, dkk, 2013)
1)Patrawali
Disebut juga sebagai tanaman bratawali, umumnya digunakan untuk mengobati rematik, memar, demam, dan dapat meningkatkan nafsu makan. (Harwoko, 2016)
1)Daun Manalika
Daun tanaman malika umumnya disebut sebagai daun sirsak. Berdasarkan kementrian kesehatan, daun sirsak memiliki kegunaan bagi kesehatan seperti mengurangi dan membunuh sel kanker, menyembuhkan wasir (hemorrhoid), menurunkan kolesterol, mengurangi dan menghilangkan jerawat. (Kepmenkes, 2017)
1)Ginseng
Ginseng mengandung komponen ginsenosides yang terbukti memiliki beberapa kegunaan terhadap kesehatan seperti antioksidan, antiperadangan, antidiabetes, antialergi, dan antikanker. Beberapa penelitian membuktikan bahwa ginseng juga memiliki kegunaan untuk mengobati dan mencegah penyakit jantung tetapi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang akan terjadi. (Kim J, 2018)
1)Daun Seureuh
Daun sirih dapat digunakan untuk mengobati batuk berdahak, asthma, rematik, sakit perut, perdarahan, luka, dan juga dapat digunakan sebagai penyegar mulut dan pembengkakan gusi. Minyak atsiri pada daun sirih juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, dan terbukti dapat mengurangi plak pada gigi. (Das s, dkk, 2016)
1)Daun Saliara (Lantana camara)
Daun saliara telah digunakan sebagai obat herbal di berbagai negara. Bagian daun nya dapat digunakan untuk mengobati luka terbuka, rematik, bisul, tetanus, kanker, cacar air, asthma, eksi, pembengkakan, tumor, hipertensi, dan demam. Bagian akar dapat dibubukan dan dicampurkan kedalam susu untuk menyembuhkan sakit perut pada anak-anak. Minyak dari tanaman saliara dapat digunakan untuk gatal dan perawatan kulit. (Kalita S, dkk, 2012)
2)Kunir (Curcuma domestica val)
Kunir merupakan tanaman kunyit dalam Bahasa sunda. Kunyit tidak hanya digunakan untuk bahan dapur, tetapi juga dapat digunakan sebagai obat herbal. Pemberian kunyit terbukti memiliki kegunaan sebagai antiperadangan, antioksidan, antikanker, antiulkus, dan proteksi hati (liver) sehingga kunyit memiliki potensi dalam melawan berbagai penyakit ganas, diabetes, alergi, dan penyakit-penyakit kronis. Berdasarkan kepmenkes, kunyit dilarang diberikan kepada anak umur <12 tahun, pasien batu empedu, alergi, dan gagal ginjal akut apabila digunakan sebagai obat herbal. (Kumar A, dkk, 2011)
2)Jahe (Zingiber officinale)
(BPOM,2004)
Jahe memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk obat sakit kepala, masuk angin. Jahe juga digunakan untuk mengobati rematik (Ross, 2005).
2) Laja/Kencur (Alpinia galanga)
(Erna, 2005)
Khasiat dan manfaatnya adalah dapat mengobati rematik, sakit limpa, bronchitis, morbili, panu, sakit kepala, nyeri dada (Erna, 2005).
2)Cikur (Kaempferia galanga L)
(BPOM 2004)
Telah dimanfaatkan cukup banyak sebagai tonikum, yaitu sebagai obat bengkak-bengkak, reumatik, obat batuk, obat sakit perut, manghilangkan keringat (Rukmana, 1994).
2) Cengkeh (Syzygium aromaticum)
(BPOM, 2004)
Tanaman cengkeh juga dapat dijadikan sebagai obat tradisional karena memiliki khasiat mengatasi sakit gigi, sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala (Riyanto 2012).
2) Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
(BPOM, 2004)
Tanaman binahong adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi jenis penyakit, diantaranya ialah: diabetes, tifus, stroke, wasir, rhematik, pemulihan pasca melahirkan (Manoi, 2009). Namun, daun ini masih dikembangkan oleh peneliti lebih lanjut, karena masih banyak belum mengetahui khasiat dari daun binahong ini.
2) Pala (Myristicafragrans)
(BPOM, 2004)
Biji paladapat membantu meredakan masuk angin, gangguan percernaan, dan sakit perut. Biji pala juga dapat digunakan untuk membantu menghentikan diare (Fauziah, 2005).
27)Daun Sukun (Atocarppus altilis)
Tanpa disadari, selain buahnya yang di komsumsi, daunnya pun juga bisa dikomsumsi, dan banyak pula khasiatnya bagi tubuh, diantaranya ialah menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolestrol, serta mencegah inflamasi dan peradangan (Fauziah, 2005).
28)Daun Keras Tulang (Floranthus offsinalis)
(BPOM,2004)
Tanaman karas tulang ini merupakan tanaman liar yang dimana mempunyai banyak khasiatnya dimana bisa menurunkan demam, dan mencegah typhus, serta mencegah gangguan kulit bilamana di pakai secara terus menerus dengan cara gosok di kulit (Fauziah, 2005).
29)Jeruk Nipis (Citru aurantifolia)
(BPOM,2004)
Manfaat jeruk nipis adalah sebagai obat tradisional seperti obatbatuk, penghilang rasa lelah, panas dalam, anti mabuk dan lain sebagainya. Jeruk nipis juga berguna untuk minuman seperti jus, sirup, perawatan kecantikan dan penyedap bumbu masakan (Sarwono, 2009).
30)Daun Handeuleum/Daun Ungu (Graptophyllum pictum)
(Lenny, 2006)
Daun ini juga biasanya disebut daun ungu karena daunnya yang berwarna ungu. Daun ini memiliki banyak sekali khasiat, khususnya untuk mengobati wasir dan sembelit (Lenny 2006). Daun ungu pun bisa digunakan untuk obat luar seperti mengobati bisul, borok, luka, sakit telinga (Suhargo 2005).
31)Koneng Bodas/Temu Putih (Curcuma zedoaria)
Rimpang temu putih berkhasiat sebagai antiflogostik, kholeretik, stomakik, antipiretik, dan pelega perut (Soedibyo, 1995). Menurut Depkes RI dalam SP. NO 383/12.01/1999, sudah sejak lama temu putih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk terapi penyakit diare, muntah dan disentri.
32)Daun Kiurat/Daun Sendok (Plantago major)
(Haryanto, 2003)
Merupakan tanaman dimana daunnya berbentuk separti sendok, namun tanaman ini sangat berkhasiat bagi tubuh, herbanya dapat mengatasi gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing, kencing berdarah (Haryanto, 2003).
33)Bujanggut/Daun Mint (Mentha)
(Pournemati P, 2009).
Daun Mint dapat mengatasi sakit tenggorokan, dan sebagai antiseptik dapat melawan bau mulut dan kuman di gigi dan gusi dibuat dalam pembuatan pasta gigi (Pournemati P, 2009).
34)Daun Kemangi (Ocimum xcitriodorum)
(Kusuma, 2010).
Manfaat kemangi biasanya digunakan sebagai obat tradisional, misalnya saja daun kemangi digunakan untuk mengobati, batuk, selesma, demam, urat saraf (Kusuma, 2010).
35)Tanaman Jotang (Spilanthespaniculata)
(Thomas, 2011).
Jotang merupakan dapat ditemukan di persawahan kering diantara tanaman padi. Bagiannya digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai obat tradisional. Seperti bunganya digunakan sebagai obat gusi berdarah dan sakit gigi. Bagian yang lain seperti akar bisa digunakan sebagai obat diare. Daunnya digunakan untuk obat penyakit kulit (Thomas, 2011).
36)Daun Arben
Tanaman arbenan dapat digunakan untuk kejang, panas, sakit tenggorokan, difteri, sariawan, influenza, batuk, batuk darah, muntah darah, darah haid banyak, luka terpukul, disentri, hepatitis, TBC kelenjar, abses usus, infeksi kulit, gigitan ular, gigitan serangga, dan luka bakar (Dalimartha, 2004)
37)Takokak (Solanum torvum)
(Mangoting dkk, 2008).
Buah takokak juga digunakan sebagai obat darah tinggi, dan penambah nafsu makan. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat sakit lambung, sakit gigi, tidak datang haid, dan batuk kronis obat sakit pinggang kaku, bisul, koreng, darah tinggi, penambah nafsu makan, gatal-gatal (Mangoting dkk, 2008).
38)Sadagori (Sida rhombifolia)
(Dalimarta, 2003).
Digunakan untuk mengatasi: influenza, demam, radang amandel (tonsilitis), difteri, TBC kelenjar (scrofuloderma), radang usus (Dalimarta, 2003).
39)Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)
(Djauhariya, 2006).
Mengkudu atau yang disebut pacemaupun nonisudah dikenal lama oleh penduduk di Indonesia. Pemanfaatannya lebih banyak diperkenalkan oleh masyarakat jawa yang selalu memanfaatkan tanaman atau tumbuhan herbal untuk mengobati beberapa penyakit (Djauhariya, 2006).
(Djauhariya dkk, 2006).
40)Daun Gedang/Daun Pepaya
(Ministry of Health. 2010)
Daun pepaya berkhasiat sebagai bahan obat malaria dan menambah nafsu makan. Akar dan biji berkhasiat sebagai obat cacing, getah buah berkhasiat sebagai obat memperbaiki pencernakan. Getah buah pepaya untuk kulit melepuh karena panas, daun pepaya muda untuk pengobatan malaria, demam dan susah buang air besar, akar jari pepaya untuk pengobatan karena digigit ular berbisa, biji pepaya untuk pengobatan rambut beruban sebelum waktunya dan obat cacing gelang, serta pengobatan lain misalnya maag, sariawan dan merangsang nafsu makan (Ministry of Health. 2010).
Banyak sekali obat-obatan tradisional yang digunakan warga Kampung Cikondang, terkhusus Abah Ilin. Pengobatan ini khusunya pada jaman sekarang, masih banyak yang kurang mengetahui pengobatan tradisional, termasuk cara mengolah dan mengkomsumsi obat-obatan tradisional tersebut. Perlu diketahui, bahwa bukan hanya obat-obatan modern saja yang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit yang membahayakan bagi tubuh, namun obat-obatan tradisional juga “manjur” tetapi sesuai dengan takarnya.
0 komentar:
Posting Komentar